Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Gejala gejala alam yang ada di Indonesia dan di dunia

Gejala gejala alam yang ada di Indonesia dan di dunia
Foto oleh GEORGE DESIPRIS: https://www.pexels.com/id-id/ foto/ombak-besar-di-bawah-langit-berawan-753619/


Gejala gejala alam yang ada di Indonesia dan di dunia

Gejala Alam - Kita semua pasti kerap menyaksikan terjadinya gejala - gejala alam secara langsung maupun tidak langsung seperti gempa bumi, gunung meletus, atau mungkin juga banjir. Dan informasi tentang gejala alam yang terjadi di dunia bisa kita ketahui melalui berbagai media seperti koran, radio, televisi, maupun melalui internet.

Gejala alam berupa tanah longsor, gempa bumi, banjir, dan juga lain sebagainya merupakan suatu hal yang alami yang terjadi di seluruh permukaan bumi ini. terjadinya gejala – gejala alam ini erat kaitannya dengan kenampakan di muka bumi. Gejala alam yang terjadi ini ada yang membawa keuntungan bagi kita , ada juga yang menimbulkan kerugian entah itu menghancurkan harta benda, bahkan hingga merenggut nyawa manusia, akibat negatif dari gejala alam inilah yang kemudian di sebut dengan benana alam.

Di bawah ini, dunia guru 87 akan menjelaskan beberapa gejala alam yang terjadi di muka bumi ini. gejala – gejala alam tersebut antara lain

Gempa Bumi

Seperti yang kita ketahui bahwa gempa bumi adalah gejala alan yang terjadi berupa getaran ataupun gerakan bergelombang pada permukaan bumi yang di timbulkan oleh tenaga dari dalam bumi. Getaran ataupun gerakan ini ada yang berkekuatan besar dan ada juga yang kecil.

Dan tanpa kita sadari setiap hari kita mengalami gempa bumi, tapi karena kekuatan gempa yang sangat kecil sehingga mengakibatkan kita tidak menyadari terjadinya gempa. Gempa bumi baru akan menjadi bencana jika gempa tersebut melepaskan kekuatan yang sangat besar, pada saat inilah gempa bumi akan meluluh lantakkan areal yang terkena gempa, kerusakan akan terjadi bahkan akam mampu untuk memakan korban jiwa.

Gempa bumi di hitung kekuatannya berdasarkan skala Richter. Dengan sekala ini, besarnya kekuatan gempa bumi akan di hitung dari skala satu hingga skala sembilan. Semakin bessar skala gempa bumi ini, semakin besar pula kekuatan gempa yang terjadi. Selain skala richter, gempa bumi juga bisa kita hitung atau kita ukur dengan menggunakan skala mercalli.

Gempa bumi di bagi kedalam dua jenis antara lain gempa terktonik dan gempa vilkanik. Gempa tektonik bisa terjadi karena pergeseran lempengan dari permukaan bumi. Walaupun bumi kita ini padat, bumi kita ini selalu bergerak. Ketika tekanan yang muncul akibat dari pergerakan atau perpindahan lempeng itu semakin besar dan tak mampu untuk di tahan bumi, maka gempa tektonik ini akan terjadi.

Berikutnya adalah gempa vilkanik, gempa vulkanik ini bisa terjadi karena letusan dari gunung berapi. Gunung berapi yang meletus selalu beriringan dengan gempa yang akan menggetarkan permukaan bumi yang ada di sekitarnya. Hal ini bisa terjadi karena adanya pergerakan magma yang akan keluar dari perut bumi . saat magma bergerak menuju permukaan gunung berapi, ia juga akan bergerak memecahkan bebatuan di gunung berapi, hal inilah yang menyebabkan terjadinya getaran yang berkepanjangan.

Gunung meletus

Kita pasti sering mendengar berita atau kabar tentang gunung meletus, seperti yang kita ketahui gunung yang bisa meletus adalah gunung berapi yang masih aktif saja. Ciri – ciri dari gunung berapi yang masih aktif adalah puncak gunung yang masih berasap. Untuk gunung yang puncaknya tidak berapi belum tentu bukan gunung berapi, kemungkinannya adalah gunung tersebut adalah gunung berapi yang tidak aktif.

Untuk meminimalisir efek negatif dari gunung api yang meletus ini, pemerintah memasang alat untuk memantau gunung api yang masih aktif. Alat tersebut adalah seismometer dan tilmeter, hasil dari rekaman dari seismometer ini di sebut dengan istilah seismograf.

Biasanya tanda – tanda gunung api akan meletus adalah naiknya suhu udara di sekitar gunung, hal ini akan berimbas kepada hewan – hewan yang tinggal di sekitar gunung. Hewan – hewan ini akan bergerak menjauhi gunung, selain itu banyak mata air yang ada di gunung yang akan menjadi kering.

Banjir

Kita semua pasti kerap menemukan atau mengalami banjir, banjir yaitu suatu peristiwa terbenamnya daratan karena besarnya peningkatan dari volume air. Gejala alam seperti banjir ini, terkadang susah untuk di ramalkan sebelumnya, hal ini dapat terjadi karena hujan lebat yang menjadi salah satu penyebab terjadinya banjir tidak bisa kita perkirakan sebelumnya.

Dibawah ini adalah beberapa penyebab terjadinya banjir yang perlu kita ketahui

  1. Curah hujan yang sangat tinggi yang akan menyebabkan sungai tersebut tidak mampu untuk menampung air hujan tersebut.
  2. Hutan yang gundul, hutan yang mengalami kegundulan ini tidak akan mampu atau bisa untuk menyerap air hujan. Karena hutan ini tidak mampu menyerap air hujan, air hujan akan mengalir menuju tempat yang lebih rendah bersama tanah yang di laluinya. Banjir ini juga sering di sebut dengan banjir bandang.
  3. Aliran air yang tersumbat, hal ini bisa terjadi kerena tangan – tangan kreatif manusia yang suka membuang sampah sembarangan di aliran sungai. yang terjadi adalah Pada musim penghujan air tidak akan bisa mengalir dengan lancar karena terhalang oleh sampah yang tertimbun, hal inilah yang akan menimbulkan banjir di daerah sekitar aliran sungai.

Tsunami

Pasti tidak banyak orang yang tahu bahwa istilah daritsunami ini sendiri berasal dari bahasa jepang, tsunami ini di bagi menjadi dua yaitu tsu dan nami yang masing masing artinya adalah pelabuhan dan nami yang berati gelombang / ombak besar. Secara kebahasaan tsunami ini juga bisa di artikan sebagai ombak besar di pelabuhan, di jepang sendiri daerah pelabuhan adalah daerah yang sering terkena dampak dari tsunami.

Gelombang tsunami ini di bentuk di dasar laut dan pada akhirnya akan menerjang pantai dan juga daratan. Perubahan bentuk dasar laut yang terjadi tiba – tiba akan membawa efek gangguan keseimbangan pada air laut. Air laut pasti akan bergerak megalir untuk mendapatkan keseimbangan lagi sehingga akan mengakibatkan terbentuknya aliran energi di laut, ketika mencapai pantai energi ini akan berubah menjadi suatu gelombang yang sangat besar yang kita namakan tsunami tektonik.

Salah satu contoh tsunami tektonik ini adalah tsunami yang terjadi pada tanggal 26 Desember 2004 di nangroe aceh darusalam, yang merenggut 100.000 jiwa penduduk aceh. Selain tsunami tektonik, tsunami juga bisa terjadi karena beberapa hal antara lain jatuhnya benda – benda langit seperti meteor ke laut, terjadinya longsor di dasar laut, atau juga bisa terjadi karena meletusnya gunung berapi.

Tanah Longsor

Peristiwa terjadinya suatu pergerakan tanah, seperti jatuhnya bebatuan dan juga gumpalan besar tanah yang terlepas dari gunung ataupun bukit sering di sebut dengan tanah longsor. Gejala alam berupa tanah longsor ini biasanya terjadi di daerah pegunungan atau perbukitan, semakin besar tinggat kemiringan atau kecuraman suatu bukit atau gunung akan semakin tinggi pula kemungkinannya untuk menjadi tanah longsor.

Berikut ini adalah beberapa penjabaran penyebab terjadinya tanah longsor, yaitu

  1. Erosi yang terjadi karena pengikisan oleh sungai atau gelombang air laut yang menciptakan terbentuknya lereng lereng yang terjal.
  2. Hujan lebat, hujan dengan intensitas yang sangat tinggi akan memperlemah kekuatan dari lereng bebatuan.
  3. Gempa bumi yang akan menyebabkan beberapa tekanan yang akan berakibat terjadinya tanah longsor pada lereng bukit atau gunung yang lemah.
  4. Penebangan pohon secara liar di bukit atau pegunungan.
  5. Beban yang di tanggung lereng sangat berat, hal ini biasanya terjadi karena di atas lereng di bangun perumahan - perumahan yang pastinya akan menambah beban dari lereng tersebut.

Selain gejala alam di atas, masih banyak juga gejala alam yang terjadi baik itu di Indonesia dan di dunia, gejala alam tersebut harus kita ketahui agar kita bisa meminimalisir efek negatif yang di timbulkan oleh gejala alam yang terjadi.